- (031) 8850366
- admin@mtsn4sda.sch.id
- Senin - Jum'at : 07.00 WIB - 15.30 WIB
Dongeng merupakan sebuah rangkaian kisah yang memberikan banyak manfaat ketika diceritakan kepada anak, termasuk dongeng yang terkategori ke dalam fabel. Ada banyak contoh fabel yang cocok diperdengarkan sebagai teman tidur anak salah satunya adalah dongeng Gajah dan Semut.
Dongeng ini merupakan sebuah cerita yang mengisahkan tentang bagaimana seekor semut kecil yang memberikan pelajaran kepada seekor gajah raksasa. Mau tahu seperti apa kisahnya?
Di sebuah hutan, hidup seekor semut kecil dan seekor gajah yang bertubuh besar. Gajah bertubuh besar tersebut sangat kuat dan dikenal sebagai hewan yang pemarah. Karena merasa badannya besar, ia pun seringkali meremehkan hewan lain di hutan yang memiliki badan kecil.
Semut kecil pun tak luput menjadi incaran gajah untuk diremehkan. Setiap kali gajah bertemu dengan semut di jalan, Gajah selalu mengganggu semut dan keluarganya entah gangguannya itu dalam bentuk perkataan atau pun tindakan.
Meski suka menjadi bahan ejekan dan hinaan dari penghuni hutan lainnya, utamanya Gajah, semut tak pernah gentar. Ia selalu bersikap biasa dan bekerja keras setiap hari. Semut tidak pernah malas.
Suatu pagi yang cerah, ketika semut dan keluarganya hendak mencari makan, tiba – tiba saja Gajah menyemprotkan air dari belalainya ke arah keluarga semut. Kejadian ini tentu saja membuat semut dan keluarganya menangis.
Semut pun bertanya, “Hei Gajah! Ada apa dengan kamu? Mengapa kamu selalu menyusahkan aku dan keluargaku?”
Melihat semut menangis, Gajah semakin murka dan tidak terima. Ia berkata, “Hei semut, jangan cengeng kau! Berhentilah menangis atau aku yang akan menghancurkan kamu sampai mati!”.
Semut dan keluarganya pun diam dan berhenti menangis. Namun mereka memutuskan untuk memberi pelajaran kepada gajah.
Keesokan harinya, ketika semut akan bekerja, semut mengajak keluarganya untuk menaiki punggung gajah dari belakang. Sesampainya di atas, ia pun masuk ke dalam belalai gajah dan mulai menggigitinya.
Tentu saja, gajah geli dan merasa kesakitan terlebih rombongan semut yang menggigit belalainya itu sangat kompak.
Gajah pun berteriak, “Ahh, berhenti! Itu menyakitkan!”
Gajah bahkan mencoba segala cara yang ia bisa untuk menghentikan gigitan semut dan keluarganya, hanya saja apapun cara yang Gajah coba lakukan tetap tidak berhasil menghentikan gigitan semut dan keluarganya.
Akhirnya gajah pun meminta maaf atas apa yang pernah ia lakukan kepada semut dan keluarganya. Semut pun menjawab, “Baiklah, aku akan berhenti. Bagaimana? Sekarang kamu sudah tahu bukan bagaimana rasanya disakiti?”
Sejak saat itu, gajah berjanji untuk tidak akan mengganggu makhluk apapun di hutan. Akhirnya, hewan kecil di hutan yang dulunya sering dibully oleh Gajah sekarang bisa hidup di hutan dengan tenang dan damai termasuk semut dan keluarganya.
Jangan pernah terpikir untuk menyakiti siapapun termasuk terhadap mereka yang lemah hanya karena kita merasa lebih kuat dari mereka. Ingatlah bahwa selemah apapun seseorang, ia bisa bangkit di kemudian hari.
Dengan pesan moralnya, dongeng Gajah dan Semut tentunya sangat cocok dijadikan dongeng pengantar tidur.
Sebenarnya tak hanya dongeng Gajah dan Semut, masih banyak dongeng fabel lainnya yang juga bisa jadi dongeng pengantar tidur. Dongeng fabel lainnya yang bisa jadi pengantar tidur selain Gajah dan Semut adalah dongeng Semut dan Belalang.
Jadi itulah dongeng Gajah dan Semut beserta pesan moralnya. Semoga jadi dongeng yang penuh makna dan bermanfaat ya untuk diceritakan ke anak sebelum tidur. Terlebih karena membacakan dongeng sebelum tidur banyak banget manfaatnya lho.