Lahirnya MTsN 4 Sidoarjo tidak terlepas dari keberadaan MI Himmatul Ulya pada Tahun 1969. Tentu saja berdirinya MTs Himmatul Ulya ini atas berbagai pertimbangan dan musyawarah, khusunya para pengurus Madrasah Ibtidaiyah Himmatul Ulya.
Atas prakarsa Bapak K. H. Imam Asy`ari, Bapak K. Ahjar, Bapak Sulaiman dan Bapak Abdul Djalil selaku pengurus Madrasah Ibtidaiyah Himmatul Ulya bersama-sama dengan para perangkat desa Tlasih mengadakan musyawarah yang dilaksanakan pada Tanggal 20 Maret 1968 yang sepakat untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah dengan nama Madrasah Tsanawiyah Himmatul Ulya.
Dengan kesepakatan tersebut maka dipilihlah Bapak K. H. Imam Asy`ari sebagai kepala MTs ini dan Bapak Sulaiman Sebagai Wakilnya. Kemudian di mulailah MTs Himmatul Ulya ini pada Tahun Pelajaran 1969/1970. Dalam penerimaan murid baru MTs ini hanya memperoleh 15 siswa. Hal ini tidak menjadikan surutnya semangat para pengurus MTs Himmatul Ulya yang diketuai oleh Bapak Abdul Djalil, Bapak Pintorogo selaku sekertarisnya dan Bapak H. Nur Ali Selaku Bendaharanya.
Alhamdulillah Pada Tahun Berikutnya penerimaan murid baru sedikit meningkat, yaitu sebanyak 22 orang. Pada tahun 1974 sampai dengan tahun 1977 grafik siswa baru menurun, bahkan yang masuk ke MTs ini hanya dari lulusan MI Himmatul Ulya. Kondisi seperti ini tentu menimbulkan keprihatinan bagi para pengurus MTs ini. Musyawarah para pengurus dan dewan guru terus dilakukan untuk mencari jalan keluar yang baik bagi kelangsungan MTs Himmatul Ulya ini.
Diantara usul dan gagasan peserta musyawarah itu ada yang mengusulkan MTs ini sebaiknya dinegerikan. Akan tetapi ternyata usul ini menemui banyak kesulitan, sebab ada yang pro dan ada yang kontra. Hal ini wajar mengingat Madrasah Tsanawiyah pada waktu itu masih langka dan masih dianggap asing bagi masyarakat. Apalagi tidak jauh dari MTs Himmatul Ulya ini juga ada MTs Darun Najah yang berada di Desa Kajeksan yang berjarak tidak kurang dari 2 kilometer.