- (031) 8850366
- admin@mtsn4sda.sch.id
- Senin - Jum'at : 07.00 WIB - 15.30 WIB
MTs Negeri 4 Sidoarjo – Dalam upaya meningkatkan kualitas interaksi dan komunikasi antar siswa, sekolah memainkan peran penting sebagai tempat untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa. Guru Bimbingan Konseling MTs Negeri 4 Sidoarjo, Ibu Samhah, mengembangkan sebuah kegiatan permainan yang kreatif dan bermanfaat untuk siswa, yaitu permainan dengan menggunakan media kertas bekas. Tema dari layanan informasi yang disampaikan oleh Ibu Samhah adalah tiga kata sakti: “terima kasih, maaf, tolong.”
Dalam permainan yang penuh inspirasi ini, Ibu Samhah menggunakan limbah kertas bekas yang dipotong menjadi beberapa bagian persegi. Tata cara penggunaan media ini sangat sederhana: setiap siswa mendapatkan tiga potong kertas. Mereka diminta untuk menuliskan satu kata sakti pada setiap lembar kertas, kemudian menuliskan nama siswa yang akan menerima kertas tersebut. Setelah selesai, kertas yang sudah dituliskan dengan kata sakti dan nama penerima dikumpulkan dalam sebuah kotak yang sudah disiapkan.
Ibu Samhah menggambarkan permainan ini sebagai sebuah analogi bagi siswa untuk menulis surat dengan pesan yang penuh makna, sebagaimana tukang pos yang membawa kabar baik kepada penerima surat. Makna dari permainan ini adalah untuk siswa yang menulis kata sakti, yang ditujukan pada teman sekelasnya, agar mereka bisa meluapkan perasaan positif mereka. Selain itu, permainan ini juga menjadi media yang membantu siswa terbiasa menggunakan tiga kata sakti tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara bagi siswa yang menerima kertas bertuliskan kata sakti, dampaknya sangat positif. Mereka merasa dihargai, dan ini membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sedangkan dampak positif bagi seluruh siswa dalam kelas, bahwa mereka saling membutuhkan, mereka adalah sebuah keluarga, saling peduli, saling menjaga dan saling menghormati. Hubungan antar siswa juga menjadi lebih erat, dan kelas pun lebih kompak. Seorang siswa kelas 9G, Ovi, berkata, “Saya merasa deg-degan ketika kertas dibagikan, setelah membaca tulisan, hati saya merasa bahagia.”
Ainun, seorang siswa kelas 9E, juga berbagi perasaannya, “Hati saya merasa lega dan senang setelah mengirimkan kata sakti pada teman sekelas.” Ini adalah bukti konkret bahwa penggunaan tiga kata sakti ini bisa menciptakan dampak positif dalam hubungan antar siswa.
Dalam komentarnya, Ibu Samhah menyatakan, “Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain dalam kehidupannya. Interaksi dengan sesama dapat menimbulkan berbagai dampak positif maupun negatif apabila kita tidak pandai menempatkan diri dalam lingkungan. Untuk terciptanya hubungan yang selaras dengan sesama, penggunaan etika berkomunikasi yang tepat sangat memegang peranan penting. Komunikasi yang positif tentu akan memiliki dampak yang positif, sebaliknya seringkali permusuhan terjadi, diakibatkan komunikasi yang negatif.”
Tanpa disadari, ada beberapa kata yang memiliki banyak manfaat ‘ajaib’, bahkan dapat membuat orang menjadi bahagia. Ada tiga kata sakti yang dapat menjadi kunci keberhasilan komunikasi dengan umpan balik positif, yaitu “tolong, maaf, terima kasih.” Ketiga kata ini memiliki kekuatan luar biasa jika diucapkan dengan cara yang benar dan tepat waktunya. Efek positif dari penggunaan ketiga kata ini mampu mengubah lawan menjadi kawan, mengubah benci menjadi cinta, bahkan menyulap amarah menjadi kasih sayang.
Dengan inovatifnya Ibu Samhah dalam memadukan pembelajaran dan bimbingan konseling melalui permainan dengan media kertas bekas, siswa di MTs Negeri 4 Sidoarjo semakin antusias dan terampil dalam menggunakan tiga kata sakti, membentuk hubungan yang lebih positif, dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik. (A@m_78)