- (031) 8850366
- admin@mtsn4sda.sch.id
- Senin - Jum'at : 07.00 WIB - 15.30 WIB
Usia anak sekitar 4 – 5 tahun merupakan usia dimana ia sangat menyukai hal – hal berbau fantasi. Karena itu dongeng – dongeng fantasi pasti sangat ia suka. Salah satu dongeng fantasi yang pasti disukai anak adalah dongeng putri duyung.
Meski bersifat sebagai dongeng fantasi, ada pesan moral lho dibalik dongeng yang satu ini. Seperti apakah dongeng putri duyung dan bagaimana pesan moralnya? Simak informasinya yuk!
Di kehidupan bawah laut, ada sebuah kerajaan yang dipimpin seorang raja bernama Raja Triton. Sang raja memiliki beberapa putri.
Putri bungsunya bernama Ariel, ia berbeda dengan kakak – kakaknya. Putri Ariel memiliki paras yang cantik dengan rambut merah indah, bersuara merdu dan suka dengan kehidupan di atas air. Ya, Ariel memiliki ketertarikan untuk tahu kehidupan di atas air, yaitu kehidupan dimana manusia tinggal.
Setiap hari, Ariel selalu berenang sampai ke dasar berharap bisa melihat manusia secara langsung. Ariel selalu berenang sampai ke dasar ditemani dengan sahabatnya, Flounder. Flounder adalah ikan berwarna kuning.
Atas tindakan ini Raja Triton marah. Khawatir dengan keselamatan sang putri, Raja Triton tidak menyetujui Ariel sering ke permukaan karena jika ia benar – benar bertemu manusia, ia akan berada pada bahaya.
Hanya saja rasa keingintahuan Ariel membuat peringatan ayahnya tidak diindahkan. Ayahnya pun tidak kuasa mencegah sang anak.
Diam – diam, sang ayah menyuruh Sebastian yang merupakan kepiting mengawasi gerak – gerik Ariel dari kejauhan.
Hingga suatu hari, Ariel melihat suatu kapal. Di sana terlihat seorang penyanyi dengan suara merdu melantunkan lagu. Beberapa prajurit tampak senang. Sementara di sisi lain ada seorang pangeran dengan wajah tampan yang membuat Ariel terkesima.
Ariel pun mendekati perahu tersebut dan berharap bisa tahu nama pangeran berwajah tampan tersebut. Ariel pun kemudian tahu bahwa sang pangeran bernama Pangeran Erik. Ariel mencintainya.
Dengan diiringi lantunan lagu dari penyanyi merdu, Ariel berdansa di air sambil membayangkan bagaimana bahagianya jika Pangeran Erik tahu tentang dirinya.
Tak lama kemudian, angin datang dengan kencang. Langit pun seketika berubah suram, petir menyambar dengan angkuhnya. Kapal yang ditumpangi pangeran Erik bergoyang – goyang tak tentu arah hingga kemudian oleng dan Pangeran Erik terlempar ke laut tak jauh dari tempat kapal tersebut oleng.
Melihat kejadian itu, Ariel yang sudah jatuh cinta dengan Pangeran Erik tentu berusaha semakin mendekat ke arah kapal dan menyelamatkan pangeran Erik yang terlempar ke laut. Ariel membawa pangeran Erik tersebut ke tepian pantai.
Ariel berusaha menolong Pangeran Erik, namun Pangeran masih tak sadarkan diri. Momen itu dimanfaatkan Ariel untuk menyentuh wajah Pangeran Erik dengan lembut. Kemudian ia menyanyikan sebuah lagu cinta yang terdengar merdu.
Namun belum lama Ariel bernyanyi, suara dari pelayan Pangeran Erik yang sedang mencari keberadaannya terdengar. Hal tersebut membuat Ariel segera bergegas pergi karena tak ingin dilihat oleh manusia. Ariel pun mengucap salam perpisahan, mencium pangeran Erik dan kemudian berenang kembali ke laut.
Ketika Pangeran Erik sadar, ia merasa bahwa memang ada gadis cantik yang menyelamatkannya. Namun Pangeran Erik tak ingat betul siapa gadis tersebut. Yang ia ingat hanyalah suara merdu sang gadis.
Di saat itulah, Pangeran Erik berniat mencari tahu siapa gadis yang menyelamatkannya dan ingin segera menikahinya.
Di sisi lain, Raja Triton mendengar kabar bahwa putrinya jatuh cinta dengan manusia. Hal ini tentu saja membuat sang raja marah besar. Raja Triton yang marah membuatnya menghancurkan semua barang kesayangan Ariel dan hal tersebut tentu saja membuat Ariel sedih.
Sementara di sisi lain, seorang penyihir bernama Ursula sedang mencari cara untuk mengalahkan sang raja. Tahu bahwa Ariel mencintai manusia, Ursula pun mendekati Ariel. Ursula menguntit kemana Ariel pergi.
Hingga kemudian, Ursula mendapat kesempatan. Ia menghampiri Ariel yang sedang duduk sendirian dan mengatakan padanya bahwa ia bersedia membantu.
“Kamu akan ku jadikan sebagai manusia selama tiga hari dan akan segera bertemu pangeran Erik yang kau impikan”, kata Ursula kepada Ariel.
“Wah, benarkah?” tanya Ariel kemudian.
Ariel yang masih polos tak tahu kalau dirinya dimanfaatkan.
Ursula pun menegaskan, “Kalau kamu bisa membuat pangeran yang kau cintai menciummu sebelum matahari terbenam pada hari ketiga, maka kamu bisa menjadi manusia selamanya. Namun jika pangeran tidak mencium pada hari ketiga sebelum matahari terbenam, maka kau akan kembali menjadi putri duyung. Namun aku butuh imbalan. Imbalan yang harus kau beri adalah suara indahmu”.
Ariel sebenarnya ragu bagaimana cara membuat Pangeran Erik jatuh cinta dan menciumnya selama tiga hari. Ariel juga ragu bagaimana Pangeran Erik bisa mengenalinya tanpa suaranya. Namun Ariel tetap menyetujui tawaran sang penyihir laut.
Hal tersebut terjadi karena Ariel sangat mencintai Pangeran Erik. Ariel pun akhirnya diubah sang penyihir Ursula menjadi manusia. Ia memiliki sepasang kaki. Hanya saja suaranya sudah hilang.
Ariel sedih, namun senang dalam waktu yang bersamaan. Ia pun pergi mencari Pangeran Erik dengan kakinya. Tidak begitu lama, Ariel bertemu sang pangeran. Namun Pangeran Erik tak mampu mengenali Ariel yang menyelamatkannya karena kini Ariel tak bisa berbicara dan tak punya suara.
Hanya saja karena kasihan, Pangeran Erik membawa Ariel ke istana. Beberapa hari di istana, pangeran Erik menyukai Ariel. Hanya saja jauh di lubuk hatinya, ia tetap merindukan gadis bersuara merdu yang dulu menyelamatkannya.
Tahu bahwa ada kesempatan, Ursula pun menyihir dirinya sendiri menjadi gadis yang sangat cantik. Ia pun menggunakan suara Ariel yang ia simpan dan ia gantungkan di lehernya. Melalui suara Ariel tersebut, ia bisa bersuara merdu.
Hal ini membuat Pangeran Erik mengira bahwa Ursula adalah gadis yang dulu menyelamatkannya. Pangeran Erik pun hendak menikahi Ursula. Hanya saja, pernikahan tersebut digagalkan oleh sekawanan burung camar.
Sekawanan burung camar itu ternyata adalah sahabat baik Ariel. Sekawanan burung camar tersebut juga yang pada akhirnya membuat kerang dengan isi suara Ariel jatuh dari Ursula. Saat itu Raja Triton juga hadir membantu putrinya karena tahu kabar putrinya yang sedang dimanipulasi dan ditipu oleh Ursula, musuhnya.
Terjadi pertikaian juga di kerajaan Pangeran Erik yang terjadi antara Raja Triton dan Ursula. Perlawanan berlangsung sengit, namun akhirnya dimenangkan oleh Raja Triton. Raja Triton juga membawa tongkat yang dibawa Ursula kemana – mana. Tongkat itu ternyata adalah tongkat laut Raja Triton yang dicuri oleh Ursula.
Ursula pun binasa. Raja Triton bisa membawa kembali tongkat lautnya ke istana. Sementara Ariel, ia bahagia dengan Pangeran Erik.
Raja Triton tentu sedih melihat putrinya akan hidup bersama manusia. Namun ia juga gembira melihat putrinya gembira. Akhirnya, Raja Triton pun mengubah putrinya menjadi manusia dengan tongkat laut yang ia bawa. Raja Triton juga mengizinkan Ariel memilih hidup dengan pasangan hidupnya, Pangeran Erik.
Ada beberapa pesan moral dari dongeng putri Duyung Ariel dan Pangeran Erik di atas. Pesan moral tersebut di antaranya :
Itulah sedikit informasi yang kami dapat bagikan terkait dongeng Putri Duyung Ariel dan Pangeran Erik. Semoga menjadi dongeng yang inspiratif