- (031) 8850366
- admin@mtsn4sda.sch.id
- Senin - Jum'at : 07.00 WIB - 15.30 WIB
MTs Negeri 4 Sidoarjo Hadir Sebagai Inspirasi – Siswa Kelas VII-A melakukan kunjungan Ke tempat Budidaya Ikan Pak Adi yang berlokasi di desa Tlasih pada pukul 07.30 – 09.30 WIB. Mereka belajar IPA dengan materi Upaya mengatasi Masalah Ekologi dan Keanekaragaman Hayati. Menurut Sri Utami sebagai guru IPA kelas tersebut mengatakan bahwa sampah merupakan masalah global yang berdampak pada ekosistem dan keanekaragaman Hayati dan sumber sampah terbesar saat ini berasal dari rumah tangga. Sebagai orang yang bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan, maka anggota keluarga harus mengolah sampah yang dihasilkan.
Ahmad Mujahidin selaku kepala Madrasah mendukung outdoor learning agar pembelajaran kontekstual dan bermakna serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Sebanyak tiga puluh dua siswa, satu guru IPA dan komite madrasah melakukan kunjungan ke tempat budidaya ikan tersebut. Dewi dan tim pemilik tempat tersebut menerima kehadiran rombongan kelas VII-A dengan sangat ramah. Kegiatan diawali ke tempat budidaya maggot dengan memanfaatkan bonggol jagung dan kotoran kambing sebagai media tumbuh. Maggot dewasa selanjutkan digunakan sebagai pakan ikan lele, mujair, dan gurami. Selain maggot, sampah organik rumah tangga digunakan sebagai campuran pakan ikan tersebut.
Media maggot yang sudah tidak terpakai digunakan sebagai pupuk tanaman. Aneka tanaman obat keluarga (TOGA) ditemukan di sana, seperti kumis kucing, kunytt, cincau, temu ireng, jahe, lidah buaya, ciplukan, dan pandan. Selain TOGA, di sana juga membudidayakan sayuran seperti terung, kelor, dan kangkung, Semua anak mendapat kesempatan untuk memberi pakan ikan di sana.
Selanjutnya siswa dikenalkan dengan aplikasi digital Bunda Rossa yang merupakan aplikasi menjual sampah anorganik. Nasabah harus masuk dalam aplikasi tersebut untuk melakukan transaksi penjualan sampah anorganik. Sampah anorganik harus terpilah sehingga bisa dientry dalam aplikasi tersebut. Pembagian tabungan dilakukan satu tahun sekali menjelang hari Raya Idul Fitri. Beberapa nasabah tersebut, tabungannya ada yang mencapai Rp.920.000.
Dua siswa Daffa menyampaikan pengalaman kunjungan di tempat tersebut” Saya merasa senang bisa belajar langsung dari ahlinya, terutama bisa mengolah sampah organik ( sampah sayur-sayuran ) untuk campuran (pelet) ikan lele, ikan mujair, dan gurami yang akhirnya dapat menghasilkan uang dan mnejadi peluang bisnis . Selain itu suasana di sini sejuk dan rindang”. Ayu juga menyampaikan, “Dengan melakukaan kunjungan di tempat ini, saya merasa sangat senang karena bisa menginspirasi saya menjadi enterpreneur berbasis sampah yang selama ini menjadi masalah global.”
Kegiatan kunjungan diakhiri dengan pembagian ikan hias kepada seluruh siswa agar dapat dibudidayakan di rumah masing-masing. ”Harapan kami Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan dan tumbuh jiwa peduli lingkungan. Dari sampah akan menumbuhkan jiwa enterpreneur dengan orientasi pada keberlangsungan lingkungan”. ujar Dewi.
#KementerianSemuaAgama