Doa Rasulullah Jika Tiba Waktu Malam Saat dalam Perjalanan

DOA Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam jika tiba waktu malam saat dalam perjalanan. Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma berkata:

“Apabila Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bepergian, dan tiba waktu malam, beliau berkata,

“Hai bumi, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu dan kejahatan yang ada pada dirimu, juga kejahatan apa yang diciptakan dalam dirimu, serta kejahatan hewan yang melata di atasmu.

Dan aku berlindung kepada Allah dari singa hitam, ular, kalajengking, penghuni daerah ini, dan dari bapak serta anaknya’.” (HR. Abu Dawud)

Apa yang diucapkan Nabi dalam hadis ini, adalah doa beliau apabila waktu malam dalam perjalanan.

Dan biasanya, sebagaimana telah kami sebutkan pada pembahasan sebelumnya, bahwa beliau selalu menyempatkan diri membuat kemah untuk tidur dan beristirahat jika tiba waktu malam saat dalam perjalanan.

Kemudian setelah beliau selesai membuat (dibuatkan para sahabat) kemah, dan kemah atau tempat bermalam tersebut siap dipakai istirahat,

beliau berdoa kepada Allah terlebih dahulu dari segala gangguan yang mungkin datang dari binatang padang pasir dan binatang yang biasa keluar mencari mangsa di malam hari,

ataupun dari gangguan jin yang menghuni sekitar tempat tersebut, termasuk juga dari bahaya tanah longsor yang mungkin saja terjadi.

Doa Rasulullah Jika Tiba Waktu Malam Saat dalam Perjalanan

Sekiranya pada masa sekarang, kita bepergian dengan menggunakan bis, kereta api, kapal laut, pesawat terbang, atau bahkan sepeda motor, dan kebetulan kita melewati malam hari dalam perjalanan, tidak mengapa jika membaca doa ini.

Meskipun kita tidak berhenti untuk beristirahat ataupun bermalam.

Karena bagaimanapun juga, tidak menutup kemungkinan akan datang bahaya yang dikhawatirkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sekalipun mungkin dalam bentuk lain.

Misalnya; kecelakaan, tersesat, dihadang perampok, dan sebagainya. Wa na’udzu billah.[dn/ind]

(Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)